3 Arahan Presiden untuk Persiapan Ramadan Saat Pandemi Corona

Immanuel Giras

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Ramadan dan Lebaran tahun ini akan berada dalam situasi yang berbeda dari sebelumnya, karena tantangan pandemi virus Corona (Covid-19). Ia pun memberikan tiga arahan untuk Ramadan dan Lebaran tahun ini.

“Pertama, betul-betul dicek di lapangan ketersediaan bahan-bahan pokok. Saya sudah cek juga ke Bulog, saya cek ke daerah-daerah mengenai panen raya seperti apa. Saya melihat beras, daging, telur, gula, terigu, dan lain-lainnya masih berada pada kondisi baik,” ujar Presiden Jokowi dilansir dari situs Sekretariat Kabinet pada Senin (6/4/2020).

Ia menjelaskan, Menteri Pertanian sudah menyampaikan bahwa dalam beberapa minggu ke depan kemungkinan harga gula pasir akan turun, kembali pada kondisi normal lagi Rp12.500 per kilogram.

“Dan Mendag juga menyampaikan kepada saya bawang juga sudah beberapa sudah masuk dan kita harapkan bawang putih pada minggu-minggu depan, atau syukur minggu ini sudah kembali ke normal harga di Rp20.000 sampai Rp30.000,” imbuh Presiden.

Ia juga meminta untuk memastikan semuanya agar distribusi logistik lancar, sehingga kebutuhan pokok tersedia di pasar-pasar dengan merata. Presiden Jokowi mengakui telah mendapatkan laporan dari dua daerah, bahwa urusan logistik beras agak terganggu karena jalan-jalan yang ditutup, sehingga Kepala Daerah perlu diberi tahu mengenai hal ini.

“Ini saya harapkan Mendagri juga memberikan teguran kepada daerah-daerah yang memblokir jalan-jalannya agar urusan distribusi logistik ini tidak terganggu,” tutur Presiden.

Baca juga: Ini Daftar Bank yang Beri Keringanan Kredit Selama Wabah Corona

Paket Bantuan Pemerintah

Kedua, berkaitan dengan paket perlindungan sosial dan jaminan sosial bagi masyarakat yang berada di lapisan bawah. Ia memerintahkan ahar pembagian segera dilaksanakan di lapangan, agar bisa segera dinikmati oleh masyarakat miskin.

“Tadi juga saya sudah perintahkan agar segera dieksekusi dan langsung dibagikan ke lapangan,” ujarnya.

Hal tersebut baik yang berkaitan dengan PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, ataupun dengan pembebasan biaya listrik untuk pelanggan 450 VA dan diskon 50% untuk 900 VA. “Kalau ini segera bisa di lapangan tereksekusi akan baik untuk masyarakat kita,” imbuhnya.

Ketiga, pelibatan para tokoh agama dan ormas untuk memberikan pendidikan, mengedukasi masyarakat dalam mensosialisasikan disiplin penerapan jaga jarak aman. Kedisiplinan dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar dinilai perlu dilakukan.

“Mengenai pentingnya cuci tangan perlu disampaikan. Mengenai mengurangi mobilitas untuk keluar rumah perlu disampaikan. Ini perlu terus disampaikan dalam rangka kita menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik di rumah maupun di luar rumah secara disiplin,” pungkas Presiden Jokowi.

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang