3 Cara Cerdas Mengelola Keuangan Keluarga dengan Sistem Demokrasi

Finley Susanto

Di akhir Juni 2018 lalu, Indonesia baru saja merayakan pesta demokrasi di tingkat Kepala Daerah. Bagaimana tidak? Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahkan menetapkan 27 Juni 2018 lalu sebagai hari pemungutan suara Kepala Daerah bagi 171 daerah di Indonesia.

Pesta demokrasi ini seharusnya bisa menjadi refleksi bagi setiap kita untuk mempraktikkannya dalam kegiatan sehari-hari, termasuk dalam mengelola keuangan keluarga. Lho, apa hubungannya antara pesta demokrasi dengan keuangan keluarga?

Definisi Demokrasi

Mantan Presiden AS, Abraham Lincoln, pernah mengungkapkan bahwa demokrasi berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Ini artinya setiap individu memiliki peranan yang sama dalam keberlangsungan sebuah negara. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama, serta hak dan kewajiban harus dijalankan secara beriringan. Selain itu, karena individu dalam sistem demokrasi memiliki peranan yang sama pentingnya, maka setiap individu berhak menyalurkan pendapatnya dalam keberlangsungan negara. Ciri khas lain dari demokrasi adalah dengan adanya transparansi atau keterbukaan terhadap setiap hal yang terjadi dalam suatu negara, dan setiap individu bisa untuk mengakses informasi yang berhak diketahui. Secara singkat, sistem demokrasi memang sering disimpulkan sebagai sistem yang bebas, namun bertanggungjawab.

Cerdas Mengelola Keuangan Keluarga dengan Sistem Demokrasi

Setelah mengetahui apa definisi demokrasi secara singkat, mari kita mulai mencoba mengaplikasikannya dalam keuangan keluarga. Terdengar aneh? Bagaimana kalau kita coba telaah satu per satu terlebih dahulu dari setiap  komponen yang terdapat dalam definisi demokrasi.

Memiliki Hak dan Kewajiban sama

cerdas mengelola keuangan keluarga_1Meskipun saat ini Anda dan pasangan sama-sama memberikan sumber pemasukan bagi arus kas keluarga,  sebaiknya kedua belah pihak sama-sama memiliki porsi yang sama dalam mengelola pengeluaran maupun tabungan keluarga. Berikan porsi yang sama dalam mengambil keputusan keuangan supaya pengelolaannya lebih mudah. Ada baiknya jika pasangan suami istri membuka rekening tabungan bersama untuk alur keuangan di dalam keluarga.

Mengingat baik Anda dan pasangan memiliki porsi yang sama dalam pengambilan keputusan untuk urusan keuangan, artinya baik Anda maupun pasangan juga harus belajar untuk menghargai kehendak masing-masing. Misalnya, pasangan Anda memiliki hobi tertentu yang membutuhkan sejumlah uang. Mengingat Anda dan pasangan memiliki hak yang sama, artinya Anda juga harus menghargai keputusan tersebut. Tentu saja pengeluaran tersebut juga tidak bisa dilakukan seenaknya ya, pasangan Anda seharusnya menjelaskan secara detil untuk apa saja uang tersebut dipakai dan menghitung lagi apakah Anda dan pasangan memungkinkan untuk mengeluarkan uang dalam mendukung hobi tersebut.

Bebas Mengungkapkan Pendapat

cerdas mengelola keuangan keluarga_2Saat ingin mengaplikasikan cara cerdas mengelola keuangan keluarga dengan sistem demokrasi, Anda juga bisa mempraktikkan kebebasan dalam mengemukakan pendapat. Anda dan pasangan memiliki hak yang sama mengenai barang-barang apa yang hendak dibeli dan mana yang tidak perlu. Jika Anda dan pasangan telah memiliki anak yang berusia remaja, tidak ada salahnya mencoba melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dalam keuangan keluarga. Tentunya, libatkan dalam hal-hal yang lebih tidak krusial ya. Misalnya, Anda dan pasangan berkehendak untuk membeli sebuah mobil keluarga, biarkan anak ikut menyumbangkan pendapatnya. Biarkan mereka tahu berapa besar anggaran yang Anda miliki dan apa saja kebutuhan terutama dari mobil yang hendak dibeli. Dengan melibatkan anak, biasanya mereka bisa lebih merasa dihargai dan secara tidak langsung mengetahui pola pikir yang diperlukan saat mengambil keputusan untuk membeli sebuah barang.

Transparansi

cerdas mengelola keuangan keluarga_3Cerdas mengelola keuangan keluarga dengan sistem demokrasi juga bisa diaplikasikan dengan transparansi. Artinya, baik Anda dan pasangan sebaiknya  terbuka terhadap setiap pengeluaran yang dilakukan setiap bulannya. Sifat jujur dan terbuka ini tentunya bisa diaplikasikan ketika Anda maupun pasangan berencana mengajukan kredit dalam bentuk apapun.

Belum lagi jika salah satu Anda memiliki masalah keuangan yang menyangkut kondisi finansial keluarga, tentu saja keterbukaan akan sangat diperlukan. Selain berfungsi untuk menguatkan fondasi keuangan keluarga yang harus terus jujur satu sama lain, menumpuk permasalahan finansial pribadi yang berdampak pada keuangan keluarga hanya membuat masalah menjadi lebih buruk. Saat salah satu dari pasangan terjerat utang misalnya, biasanya akan muncul tendensi untuk merahasiakan masalah utang terhadap pasangan. Padahal dengan terus-menerus tertutup dan merahasiakan masalah krusial seperti ini, utang akan semakin menumpuk utang dan semakin sulit diatasi karena terlalu takut untuk mencoba transparan ke pasangan.  Andai saja lebih terbuka, bukan tidak mungkin pasangan akan membantu Anda dalam mengatasi masalah keuangan supaya lebih cepat terbebas dari utang.

Memupuk kebiasaan untuk bebas bertanggungjawab dengan adanya transparansi nyatanya juga berguna bagi pola pikir anak. Jika Anda sudah memiliki anak-anak di usia remaja dan pola pikirnya sudah cukup matang, Anda bisa mengajak mereka untuk berdiskusi agar mereka bisa melihat langsung kondisi keuangan keluarga. Bukan tidak mungkin jika Anda mengajak anak untuk sama-sama berhemat agar kondisi keuangan bisa segera pulih. Anda pun juga bisa melibatkan anak-anak untuk bebas mengemukakan pendapat dalam menghemat pengeluaran keluarga.

Setelah mengetahui poin-poin di atas, ternyata mengaplikasikan cara cerdas mengelola keuangan keluarga dengan sistem demokrasi tidak terlalu aneh ya. Anda bisa mempraktikkannya dengan pasangan, maupun dengan anak. Ajak setiap anggota keluarga untuk turut berpartisipasi, selain dapat membuat keluarga menjadi lebih peka terhadap kondisi finansial, Anda juga bisa sekaligus mendidik anak sejak dini dalam mengelola keuangan agr mereka lebih siap di masa depan.

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang