4 Tanda Anda Belum Menabung dengan Benar

Finley Susanto

Memiliki penghasilan sendiri berarti Anda juga sudah mulai mengatur keuangan Anda sendiri. Nyatanya, banyak sekali jenis pengeluaran yang perlu dipenuhi. Tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, Anda juga perlu menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung. Anda wajib mulai mengisi tabungan, baik itu untuk memenuhi keperluan di masa yang akan datang, atau sebagai dana cadangan. Tabungan berperan untuk menjamin kestabilan kondisi keuangan apabila Anda mengalami hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Sebagian besar dari Anda mungkin sudah mulai menabung, tapi apakah Anda sudah melakukannya dengan tepat? Berikut beberapa tanda yang menunjukkan Anda belum menabung dengan benar.

Rekening Tabungan dan Transaksi Masih Disatukan

menabung-1-1.jpgApabila Anda masih menyatukan rekening tabungan dan transaksi sehari-hari, berarti Anda masih belum menabung dengan tepat. Rekening tabungan dan transaksi sehari-hari sebaiknya dibedakan untuk menghindari pemakaian uang tabungan pada aktivitas belanja anda. Dengan menggabungkan kedua rekening dalam satu kartu, tentu jumlahnya menjadi lebih besar. Namun hal ini dapat mendorong Anda untuk melakukan belanja berlebihan di luar anggaran. Hal ini bisa menyebabkan tabungan Anda akan sulit bertambah, atau malah terus berkurang. Apabila Anda belum dapat memisahkan rekening Anda dalam waktu dekat, pastikan Anda mencatat jumlah dari tabungan dan dana pengeluaran Anda. (Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Rekening Khusus Tabungan)

Kondisi Tabungan Belum Stabil

Ketika Anda memiliki rekening tabungan, usahakan untuk tidak melakukan aktivitas transaksi terlalu banyak di rekening tersebut selain menabung. Memiliki tabungan dengan jumlah yang cukup besar mungkin dapat mendorong Anda untuk sesekali menggunakannya. Cara menabung yang tepat adalah dengan terus memastikan rekening tabungan Anda memiliki kondisi yang stabil dan terus meningkat tiap bulannya. Apabila Anda ingin menggunakan dana tabungan sesekali, pastikan jumlah yang dipakai tidak melebihi jumlah yang Anda tabung setiap bulannya. Hal ini berlaku untuk jenis pengeluaran yang tidak darurat atau primer, seperti belanja barang.

Belum Memiliki Dana Darurat

Sebelum mulai menabung untuk tujuan tertentu, menyiapkan dana darurat terlebih dahulu merupakan hal yang sangat penting. Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan untuk digunakan dalam keadaan darurat, seperti apabila Anda jatuh sakit atau mungkin dipecat dari pekerjaan. Dana darurat yang perlu disiapkan biasanya berdasarkan jumlah gaji bulanan anda. Anda bisa mempersiapkan dana darurat sebanyak 3, 6, atau 12 kali dari jumlah gaji bulanan anda. Biasanya bagi yang masih single, cukup 3 kali jumlah gaji. Untuk yang sudah berkeluarga, ada baiknya menyiapkan minimal 6 atau 12 kali dari jumlah gaji Anda.

Mengapa dana darurat dan tabungan harus dipisahkan? Pada dasarnya, dana darurat adalah dana yang nantinya akan menggantikan penghasilan Anda di kondisi terdesak. Tabungan biasanya dibuat untuk nantinya digunakan untuk keperluan tertentu, misal untuk membeli rumah atau untuk travelling. Tujuan dan fungsi yang berbeda ini menjadi alasan penting mengapa keduanya harus dipisahkan, dan tentunya Anda harus memprioritaskan untuk mempersiapkan dana darurat dahulu.

Kurang Bijak Dalam Mengatur Persentase Tabungan

accountant-accounting-adviser-advisor-159804-2.jpegDalam menentukan anggaran dari gaji Anda, tentunya anda perlu mengkalkulasikan jumlahnya dengan tepat. Tidak hanya untuk pengeluaran, tetapi juga persentase untuk tabungan. Jangan sampai jumlah uang yang Anda tabung itu kurang atau lebih dari cukup. Biasanya, persentase penghasilan yang perlu Anda tabung berkisar 30% dari penghasilan bulanan Anda. Persentase tersebut tidaklah wajib, tentunya perlu disesuaikan dengan kebutuhan Anda masing-masing. Jangan sampai Anda menabungkan terlalu banyak hingga menyulitkan Anda dalam memenuhi kebutuhan harian.

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang