5 Cara Menutup Kartu Kredit dengan Mudah

Keberadaan kartu kredit memang sangat berguna di saat kita ingin berbelanja atau mendapatkan potongan tambahan saat promosi sebuah produk/layanan. Namun begitu, tidak semua orang nyatanya bertahan dengan kartu plastik tersebut. Ada orang-orang yang justru ingin menutup kartu kredit karena menganggap kartu kredit hanya membuat mereka semakin tergiur untuk berbelanja, dan takut tidak mampu membayar tagihan sesudahnya. Jika Anda adalah salah satunya, mari simak bagaimana cara menutup kartu kredit dengan mudah berikut ini:

Alasan Ingin Menutup Kartu Kredit

Mengutip dari Detik Finance, penggunaan kartu kredit di Indonesia memang masih rendah, yakni 17 juta atau kurang dari 10 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 250 juta. Meskipun Pemerintah melalui Bank Indonesia semakin gencar agar masyarakat Indonesia menggunakan kartu tersebut dengan menerapkan suku bunga kartu kredit maksimum 2,25% per bulan; namun sepertinya tetap ada saja orang yang memilih untuk mencari tahu langkah menutup kartu kredit yang sudah dimilikinya.  Berikut adalah beberapa alasan yang umum terjadi:

Tidak Mampu Melunasi Tagihan dan Selalu Membayar dengan Minimum Payment 

Lelah mengatasi tagihan yang tidak kunjung berhenti setiap bulan bisa menjadi alasan utama mengapa seseorang ingin menutup kartu kreditnya. Biasanya mereka yang memiliki tagihan yang sudah di luar batas dan tidak mampu dikontrol lagi akan menyiasati pembayaran tagihan dengan membayarkan minimum payment. Langkah tersebut tentu saja tidak akan membantu mereka untuk lebih cepat terbebas dari utang, dan mencari cara mudah menutup kartu kredit dirasa bisa menjadi langkah yang paling tepat.

Memiliki Terlalu Banyak Kartu Kredit 

Alasan kedua ingin menutup kartu kredit adalah karena terlalu banyak memiliki kartu kredit dan tidak ingin lalai dalam membayar. Sebenarnya hal ini tidak bisa dijadikan alasan utama mengapa seseorang harus menutup kartu kreditnya, namun umumnya pemilik kartu yang takut lalai dalam membayar tagihan akan memilih untuk menutup kartu kreditnya. Hal ini dikarenakan kelalaian dalam membayar tagihan dapat menyebabkan keterlambatan dan berdampak pada skor IDI Historisnya. 

Pernah Menjadi Korban Penipuan

Maraknya penipuan yang kerap kali terjadi juga menyasar pada pemegang kartu kredit. Kartu kredit bisa saja digunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk membayarkan sejumlah tagihan. Beberapa kasus yang terjadi misalnya dengan kartu kredit yang datanya dicuri oleh oknum saat melakukan transaksi di restoranmenjadi korban phishing, dsb. Trauma yang muncul karena kejadian tidak mengenakkan tersebut bisa berdampak pada keinginan pemilik kartu untuk menutup kartu kreditnya.

Jarang Menggunakan Kartu Kredit

Alasan selanjutnya adalah karena pemilik kartu jarang menggunakan kartu kredit. Minimnya transaksi yang dilakukan setiap bulan tetap tidak berdampak pada kewajiban Anda dalam membayar iuran tetap. Ada beberapa biaya yang tetap harus dibayarkan setiap bulan maupun tahunan, seperti biaya tahunan kartu atau biaya materai. Biaya-biaya ini memang tidak seberapa, namun bagi Anda yang merasa tidak ingin membayar iuran untuk sesuatu yang jarang dipakai tentu saja bisa memicu untuk mengajukan penutupan kartu kredit.

(Baca juga: Masalah Kartu Kredit yang Sering Ditemui. Apa Saja, Ya?)

Cara Menutup Kartu Kredit

1. Bayar Sisa Utang yang Masih Berjalan

Cara mudah menutup kartu kredit yang pertama adalah dengan membayar sisa utang yang masih berjalan. Anda harus tetap membayar sisa kewajiban yang tersisa karena bank tidak akan menutup begitu saja tanpa ada sifat tanggung jawab dari pemilik kartu. Tagihan yang harus dibayarkan termasuk transaksi beserta bunga, biaya materai, serta iuran tahunan yang harus dibayarkan. Kelalaian dalam membayar sisa utang yang masih berjalan dapat berdampak pada skor kredit Anda di IDI Historis. Meskipun Anda sudah tidak menggunakan kartu tersebut sama sekali, Anda akan dicatat memiliki kolektabilitas yang buruk. 

2. Habiskan Reward yang Anda Miliki  

Jika Anda masih memiliki poin atau reward, jangan sia-siakan hal tersebut. Reward bisa berupa uang yang bisa Anda belanjakan. Jika selama menggunakan kartu Anda tidak pernah menggunakan reward tersebut, maka besar sekali kemungkinan Anda untuk berbelanja dengan gratis. Sedangkan, bagi Anda yang memiliki kartu kredit dengan sistem poin, jangan lupa menukarkan poin tersebut dengan benda-benda yang memang sudah disiapkan oleh pihak bank. Tidak ketinggalan, jika Anda pernah berbelanja dan menggunakan fasilitas cashback, jangan lupa untuk mengecek kredit yang Anda miliki. Mintalah pihak bank untuk menransfer ke rekening bank Anda, lumayan sekali bukan untuk digunakan membayar sisa utang di kartu kredit yang masih berjalan?

3. Hubungi Pihak Penutupan Kartu Kredit

Cara menutup kartu kredit yang harus dilakukan setelah itu adalah dengan menelpon pihak bank. Anda bisa menghubungi call center bank tempat Anda menerbitkan kartu kredit dan meminta untuk penutupan kartu. Biasanya pihak bank akan memberikan langkah menutup kartu kredit yang dapat Anda lakukan, serta tetap akan meminta Anda untuk mengunjungi ke cabang terdekat untuk melengkapi persyaratan yang diminta. Jangan lupa untuk menyampaikan alasan Anda ingin menutup kartu kredit. Bersiap-siaplah dengan penawaran dari pihak bank agar Anda tetap menggunakan kartu kredit. Hal yang bisa dilakukan adalah tetap berpegang pada pendirian agar penutupan kartu kredit dapat segera diproses. 

4. Nonaktifkan Pembayaran Tagihan melalui Auto-Debet Kartu Kredit Anda

Beberapa jenis pembayaran memang bisa langsung ditagihkan ke kartu kredit Anda, misalnya pembayaran tagihan ari/listrik, langganan klub olahraga, tv kabel, nomor ponsel pascabayar, serta tagihan-tagihan lainnya. Cara menutup kartu kredit paling tepat adalah dengan tidak lupa menonaktifkan pembayaran tersebut. Pastikan untuk menghubungi pihak perusahaan terkait dan menginformasikan bahwa pembayran sudah tidak lagi dilakukan melalui kartu kredit. Carilah opsi pembayaran lain agar Anda tetap dapat menggunakan jasa atau produk tersebut (jika masih diperlukan). 

5. Minta Surat Bukti Penutupan Kartu Kredit

Langkah menutup kartu kredit yang terakhir adalah dengan meminta surat bukti penutupan kartu kredit. Bukti tertulis seperti ini penting untuk dimiliki sebagai langkah preventif jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bukti ini dapat Anda gunakan jika saja suatu saat Anda masih diminta untuk membayarkan sejumlah tagihan yang ditujukan ke tagihan kartu kredit Anda. Tunjukkan bukti bahwa Anda sudah menonaktifkan kartu agar dapat terhindar dari kewajiban yang tidak seharusnya. 

Masalah Utama Saat Ingin Menutup Kartu Kredit = Tidak Mampu Membayar Sisa Utang yang Masih Berjalan

Cara menutup kartu kredit sebenarnya tidak sulit, namun seringkali masalah yang ditemui adalah ketidakmampuan pemilik kartu dalam melunasi sisa utang yang masih berjalan. Langkah yang bisa Anda ambil adalah dengan memanfaatkan program keringanan agar dapat melunasi tagihan kartu kredit baik dengan diskon satu kali bayar maupun cicilan berbunga rendah yang tenornya diperpanjang. Program keringanan ini bisa Anda dapatkan melalui perusahaan yang menyediakan program manajemen utang.

Perusahaan yang menyediakan program manajemen utang akan membantu Anda untuk menyediakan strategi terbaik agar Anda bisa lebih cepat terbebas dari utang. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat kemampuan membayar serta kondisi finansial yang sedang Anda hadapi. Mengapa begitu? Sebab perusahaan seperti ini biasanya diisi oleh tim yang profesional dan lebih berpengalaman dalam melakukan negosiasi ke pihak bank agar Anda bisa mendapatkan program yang lebih baik bagi Anda.

(Baca juga: 4 Cara Melunasi Utang Kartu Kredit dengan Cepat Agar Terbebas Utang)

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Share This