Harga Rumah di Kuartal I 2020 Diprediksi Tumbuh Lebih Rendah

Immanuel Giras

Harga rumah pada kuartal I 2010 diprediksi mengalami peningkatan yang lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan laporan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) dari Bank Indonesia, pertumbuhan harga rumah secara tahunan pada triwulan I 2020 akan lebih rendah, terindikasi dari indeks yang tumbuh 1,66 persen, lebih rendah dari 1,77 persen di periode yang sama 2019.

Dalam laporannya, Bank Indonesia menyatakan hal terebut terutama bersumber dari perlambatan kenaikan harga rumah tipe menengah dan besar masing-masing sebesar 1,19 persen dan 0,93 persen secara tahunan. Berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah tertinggi pada triwulan I 2020 diperkirakan terjadi di kota Medan, sebesar 6,40 persen.

Sementara itu, sepanjang kuartal IV 2019 lalu, hasil survei mengindikasikan terdapat kenaikan harga properti residensial yang masih terbatas. IHPR Bank Indonesia mencatat kenaikan indeks sebesar 0,30 persen secara kuartalan, lebih rendah dari 0,50 persen di triwulan sebelumnya.

Secara triwulanan, perlambatan kenaikan harga terjadi pada tipe rumah kecil yang tercatat turun dari 0,96 persen di kuartal sebelumnya menjadi 0,26 persen. Sementara untuk harga rumah tipe menengah dan tipe besar terpantau naik masing-masing 0,30 persen dan 0,24 persen dari triwulan sebelumnya.

Berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah tertinggi pada kuartal IV 2019 terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,11 persen, diikuti Jabodebek-Banten 0,09 persen.

Adapun secara tahunan, IHPR Bank Indonesia mencatat pertumbuhan terbatas sebesar 1,77 persen secara tahunan pada kuartal IV 2019. Angka itu lebih rendah dari kenaikan di kuartal IV 2018, sebesar 2,95 persen. Berdasarkan wilayah, pertumbuhan IHPR yang tertinggi secara tahunan terjadi di Kota Medan sebesar 6,96 persen dan Manado 2,48 persen.

Laporan IHPR Bank Indonesia juga menyebutkan bahwa pembelian rumah oleh konsumen mayoritas masih dibiayai melalui fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal ini tercermin dari hasil survei yang mengindikasikan mayoritas konsumen sebesar 71,88 persen menggunakan fasilitas KPR sementara 20,23 persen dengan tunai bertahap dan 7,89 persen dengan tunai.

Nah, bagaimana dengan Anda? Tertarik membeli rumah atau telah mencicil rumah? Jika Anda telah membeli rumah dengan KPR dan mulai terasa terbebani, amalan bisa membantumu! Segera hubungi kami untuk meringankan bebanmu. #ringanbersamaamalan

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang