Mengenal Nama Penyakit dan Virus Corona yang Sebenarnya

Immanuel Giras

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi nama penyakit virus corona dan virus yang menyebabkannya. Nama resmi telah diumumkan untuk virus yang bertanggung jawab untuk COVID-19 (sebelumnya dikenal sebagai virus corona 2019) dan penyakit yang disebabkannya.

Nama resmi untuk penyakitnya adalah penyakit coronavirus (COVID-19), sedangkan nama virusnya adalah sindrom pernafasan akut yang parah 2 (SARS-CoV-2). Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, kenapa penyakit dan virus memiliki nama yang berbeda?

WHO menjelaskan, virus dan penyakit yang disebabkannya, seringkali memiliki nama yang berbeda. Misalnya, HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS. Orang sering tahu nama suatu penyakit, seperti campak, tetapi bukan nama virus yang menyebabkannya (rubeola).

Ada berbagai proses, dan tujuan, untuk penamaan virus dan penyakit. Virus diberi nama berdasarkan struktur genetiknya untuk memfasilitasi pengembangan tes diagnostik, vaksin, dan obat-obatan. Ahli virologi dan komunitas ilmiah yang lebih luas melakukan pekerjaan ini, sehingga virus dinamai oleh Komite Internasional tentang Taksonomi Virus (ICTV).

Sementara itu penyakit diberi nama untuk memungkinkan diskusi tentang pencegahan, penyebaran, penularan penyakit, keparahan dan pengobatan penyakit. Kesiapan dan respons penyakit manusia adalah peran WHO, sehingga penyakit secara resmi disebutkan oleh WHO dalam Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD).

ICTV mengumumkan "sindrom pernafasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2)" sebagai nama virus baru pada 11 Februari 2020 lalu. Nama ini dipilih karena virus secara genetik terkait dengan coronavirus yang bertanggung jawab atas wabah SARS pada tahun 2003. Kendati terkait, kedua virus itu dinyatakan berbeda.

WHO juga mengumumkan "COVID-19" sebagai nama penyakit baru pada 11 Februari 2020, mengikuti pedoman yang sebelumnya dikembangkan dengan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). WHO dan ICTV telah berkomunikasi tentang penamaan virus dan penyakit tersebut.


Apa nama yang digunakan WHO untuk virus ini?

Dari perspektif komunikasi risiko, menggunakan nama SARS dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan dalam hal menciptakan rasa takut yang tidak perlu untuk beberapa populasi, terutama di Asia yang paling parah terkena dampak wabah SARS pada tahun 2003.

Untuk alasan tersebut dan yang lainnya, WHO telah mulai menyebut virus tersebut sebagai "virus yang bertanggung jawab untuk penyakit COVID-19" atau "virus COVID-19" ketika berkomunikasi dengan publik. Namun tak satu pun dari penamaan ini dimaksudkan sebagai pengganti untuk nama resmi virus sebagaimana disetujui oleh ICTV.

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang