Perlukah Memberi Kartu Kredit untuk Anak?

Finley Susanto

Saat ini, sebagian besar waktu mungkin dihabiskan dengan menggunakan internet. Beragam kegiatan seperti belanja dan online gaming menjadi hal yang sangat lazim dan mudah untuk dilakukan. Dalam melakukan aktivitas tersebut, akan lebih mudah lagi bila anda memiliki kartu kredit untuk melakukan pembayaran. Tidak hanya online, offline shopping juga rasanya begitu mudah dengan menggunakan kartu kredit. Nyatanya hal ini tidak hanya dialami oleh anda seorang, tetapi juga oleh buah hati anda.

Memberikan kartu kredit untuk anak, bolehkah?.jpegAturan di Indonesia memberikan batasan umur bagi orang yang berhak memiliki kartu kredit, yaitu yang berusia minimal 21 tahun (single) atau 17 tahun (sudah menikah). Mungkin secara legal, anak anda sudah memasuki umur yang sah untuk memiliki kartu kredit. Namun, beberapa orang tua juga memberikan kebebasan bagi anak mereka yang masih di bawah umur legal untuk memegang kartu kredit atas nama orang tua, atau ada juga yang mendapatkan kartu melalui kartu tambahan dari orang tua. 

Anda bisa jadi sudah salah satu dari mereka, atau bisa jadi masih mempertimbangkan apakah perlu memberikan kartu kredit mahasiswa pada anak Anda yang masih remaja maupun yang sudah mahasiswa. Kebanyakan remaja masih belum mencapai kondisi yang stabil, dan hal ini sangat mungkin membuat Anda khawatir. Belum lagi anak-anak yang belum dewasa cenderung masih belum bisa mengontrol penggunaan kartu kredit mereka sendiri. Jadi, apa perlu memberikan kartu kredit untuk anak?

Beberapa kelebihan dari memberikan anak kartu kredit adalah:

  • Tidak perlu repot untuk membekali uang terus pada anak
  • Melatih dan mengajarkan konsep keuangan sejak dini
  • Lebih aman karena anak tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar

Beberapa kekurangan dari memberikan anak kartu kredit adalah:

  • Anak dapat terbiasa hidup boros
  • Kurang menghargai uang
  • Dapat mengganggu keuangan keluarga bila disalahgunakan

ec-cash-1750490_1280.jpgAda beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari kerugian dari memberikan kartu kredit pada buah hati anda. Pertama, dengan memberi limit kartu kredit yang rendah. Dengan cara ini anda dapat ikut mengontrol jumlah yang dapat digunakan oleh anak anda. Selain itu, pengeluaran remaja juga memang belum terlalu besar jumlahnya. Sebelum menentukan limit, Anda perlu menghitung dahulu pengeluaran anak anda agar dapat memberikan limit kartu kredit yang sesuai.

Kedua, Anda perlu mengedukasi anak mengenai kartu kredit yang akan mereka gunakan. Jelaskan mengenai sistem pembayaran, bunga, dan juga fitur lainnya dari kartu kredit. Biasakan untuk selalu menunjukkan tagihan dari kartu kredit yang anak anda gunakan. Dengan cara ini, Anda sekaligus mendidik anak untuk lebih mengenal produk keuangan agar tidak salah menggunakan di masa depan.

Ketiga, Anda dapat membuat kesepakatan dengan anak Anda dengan hukuman dan hadiah. Apabila setelah beberapa bulan pemakaian anak Anda tidak pernah overlimit, Anda dapat memberinya apresiasi berupa hadiah. Apabila terdapat pemakaian yang overlimit, Anda dapat memberi hukuman seperti memotong uang saku bulanan atau menyita kartu kredit anak selama sebulan kedepan. Metode ini akan membantu mengingatkan anak bahwa overlimit harus dihindari dan akan melatih mereka untuk lebih bijak dalam menggunakan uang.

Walau memberikan kartu kredit pada anak dapat mengkhawatirkan, hal tersebut dapat memberikan anak pelajaran dan pengalaman yang berharga. Dengan bimbingan yang baik, Anda dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan memberi anak Anda kesempatan untuk melatih tanggung jawab mereka.

Baca juga:

  1. Hal ini Ampuh untuk Mengajarkan Anak Cara Mengelola Keuangan 
  2. Haruskah Anak Saya Tahu Bahwa Kita Sedang Terlilit Utang 
amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang