Program Mudik Gratis Batal Karena Corona, Pemerintah Imbau Masyarakat Tak Mudik di 2020
Immanuel Giras
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat resmi menghapus program mudik gratis pada masa Angkutan Lebaran 2020. Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di Indonesia yang berlaku selama 91 hari terhitung sejak 29 Februari - 29 Mei 2020.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyatakan bahwa baik program mudik gratis yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan, BUMN, hingga swasta akan ditiadakan. Ia mengaku, keputusan berat tersebut terpaksa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus.
“Melihat kondisi penyebaran virus Covid-19 yang begitu masif belakangan ini, saya rasa ini keputusan yang tepat walau berat, mudik gratis akan dibatalkan. Oleh karena itu saya harap masyarakat pun dapat mengerti dan mematuhi apa yang sedang dilakukan pemerintah. Saat ini kami juga aktif mendorong masyarakat untuk tidak mudik, meminimalisir mobilisasi agar tidak memperluas kemungkinan penularan Covid-19,” jelas Budi dilansir dari keterangan resmi, Senin (30/3/2020).
Ia mengatakan untuk di Ditjen Perhubungan Darat, baik mudik gratis dengan bus dan kapal penyeberangan semuanya akan dihapuskan. Pasalnya, perjalanan orang dalam jumlah banyak dinilai sangat berbahaya dalam kaitan penularan virus corona.
“Saat ini kita akan berganti fokus, saling bantu-membantu antara pemerintah pusat maupun daerah untuk mengatasi penularan Covid-19. Karena kita tahu dengan mudik, artinya ada arus orang banyak yang akan melakukan perjalanan. Ini tentu berbahaya dan beresiko tinggi jika tetap dilakukan,” ujarnya.
Budi juga mengharapkan peran serta masyarakat untuk tidak bepergian apalagi melakukan mudik pada saat libur Lebaran nanti. Ia mengimbau masyarakat agar lebih bijaksana sebelum bertindak dan memutuskan untuk bepergian.
“Oleh karena itu kami sampaikan kepada masyarakat yang sudah mendaftar mudik gratis, kami mohon maaf atas pembatalan ini. Saya imbau juga untuk masyarakat pada umumnya untuk tidak melakukan perjalanan dulu hingga situasi kondusif.
Ia menjelaskan, mudik melibatkan banyak massa, sehingga berpotensi menjadi titik penyebaran virus tersebut. Masyarakat yang mudik bepergian ke daerahnya masing-masing akan berpotensi membuat wilayah persebaran Covid-19 semakin luas.
Nah, bagaimana menurut Anda? Kebijakan pemerintah ini sudah sepatutnya kita ikuti bersama demi kebaikan dan keselamatan. Kita pun bisa menghemat banyak uang dengan tidak melakukan mudik.
Uang penghematan dari Tunjangan Hari Raya (THR) bisa kita gunakan untuk hal lain yang lebih penting, salah satunya melunasi utang. Apalagi, selama Ramadan diskon utang biasanya jauh lebih besar. Segera hubungi amalan untuk melunasi utang Anda dengan jauh lebih ringan!