Stop Membayar Tagihan Kartu Kredit dengan Minimum Payment

riyanto

Beberapa waktu lalu kami pernah membahas mengenai tiga jenis pembayaran kartu kredit: pembayaran secara penuh setiap bulan, membayar dengan minimum payment, serta tidak membayar sama sekali/menunggak. Kali ini kami akan membahas lebih dalam tentang pembayaran dengan minimum payment, termasuk di antarnya adalah definisi, ilustrasi pembayaran tagihan kartu kredit dengan minimum payment, hingga langkah-langkah yang harus dilakukan jika sudah terlanjur membayar tagihan dengan minimum payment.


Definisi Membayar Tagihan Kartu Kredit dengan Minimum Payment


Seperti namanya, minimum payment kartu kredit merupakan pembayaran yang dilakukan oleh pemilik kartu kredit dengan hanya membayarkan (rata-rata) 10% dari total tunggakan + tagihan yang masih belum lunas di bulan sebelumnya (jika ada). Jenis pembayaran ini menjadi opsi favorit terutama bagi mereka yang takut masuk dalam blacklist BI. Namun, benarkah membayar tagihan kartu kredit dengan minimum payment merupakan pilihan yang tepat? Mari simak selengkapnya.

Alasan Mengapa Membayar Tagihan Kartu Kredit dengan Minimum Payment Begitu Digemari?

Membayar tagihan dengan minimum payment sering dijadikan opsi olah para pemegang kartu kredit. Hal ini bukan tanpa alasan, opsi membayar tagihan dengan minimum payment ini begitu digemari karena tentunya pemilik kartu tidak perlu melakukan pembayaran secara penuh, dan masih bisa mengalokasikan sisa uang untuk melakukan pembayaran tagihan lainnya. Kondisi ini diambil ketika pemilik kartu tidak mampu melunasi langsung secara lunas, namun tidak mau namanya tercantum dalam blacklist BI.

Ya, walaupun Anda tidak melakukan pembayaran secara penuh, Anda tidak perlu khawatir akan nama baik Anda. Bank akan tetap menganggap bahwa pembayaran Anda lancar karena tidak ada penunggakan sama sekali. Ini berarti, pemilik kartu kredit akan terhindar dari ancaman blacklist IDI Historis, yang akan membuatnya kesulitan untuk mengajukan pinjaman lagi di masa depan. 


Namun sesungguhnya, membayar tagihan dengan minimum payment bukanlah jalan terbaik karena tidak akan membuat Anda terbebas dari utang sama sekali. Mengapa begitu? Berikut adalah ilustrasi pelunasan minimum payment kartu kredit, yang dapat membuat Anda melihat langsung bagaimana dampak pembayaran tersebut terhadap pelunasan utang kartu kredit yang sedang Anda miliki:

Ilustrasi Pelunasan Minimum Payment Kartu Kredit

Irwan Ibrahim, Director of Customer Solutions PT amalan international indonesia, membuat ilustrasi pelunasan kartu kredit dengan minimum payment untuk menunjukkan efektivitas membayar tagihan kartu kredit dengan minimum payment sampai melunasi seluruh tagihan. Dalam proses ini pemilik kartu dikondisikan tidak menggunakan kartu kreditnya lagi, dan berusaha terus melunasi sampai sisa tunggakan habis. Berikut adalah ilustrasi pelunasan kartu kredit dengan minimum payment :

Budi memiliki utang kartu kredit sebesar Rp- dengan bunga sebesar 2,25% dan biaya kartu tahunan sebesar Rp300.000,- karena tidak mampu membayar tagihan secara penuh setiap bulan, maka Budi memutuskan untuk melakukan pembayaran dengan minimum payment sebesar 10% dari total tunggakan setiap bulan sampai lunas. Pada kasus ini, Budi sama sekali tidak menggunakan kartu tersebut dan hanya fokus untuk melunasi tunggakan dengan minimum payment saja. Kira-kira sampai berapa lama Budi baru bisa terbebas dari tunggakan ya? 

Dapat kita lihat, bahwa utang tersebut baru bisa dilunasi dengan minimum payment pada bulan ke-67 atau setelah 5,5 tahun. Bayangkan saja jika Anda menjadi Budi, berarti Anda harus bertahan tanpa menggunakan kartu kredit sama sekali untuk melunasi tagihan yang tersisa. Padahal kenyataannya, jika saja Budi melakukan pembayaran dengan teratur dan dapat menggunakan kartu kredit dengan maksimal, Budi bisa memanfaatkannya untuk promosi-promosi lain yang bermanfaat untuk berbelanja dengan lebih murah. Sayang sekali bukan jika kartu kredit tidak dipakai sama sekali dan hanya digunakan untuk membayar sisa tunggakan saja? Lebih lengkapnya anda juga dapat mengecek simulasi pelunasan kartu kredit dengan minimum payment di sini atau klik gambar di akhir artikel ini.

Stop Membayar Tagihan Kartu Kredit dengan Minimum Payment 

Setelah melihat dari ilustrasi pembayaran tagihan dengan minimum payment yang dilakukan oleh Budi di atas, Anda bisa melihat bahwa sebenarnya Budi sebagai pemilik kartu kredit hanyalah menimbun utang tanpa menyelesaikannya sama sekali. Budi tetap tidak dapat menghindari bunga yang tetap berjalan di balik pembayaran tagihan kartu kredit dengan minimum payment. Maka dari itu, hal ini tentunya hanya membuatnya lebih lama melunasi utang. Pada kasus Budi, dengan utangnya yang senilai 50 juta, baru bisa dilunasi 5,5 tahun kemudian.

Kasus seperti ini dapat terjadi sama halnya pada Anda. Berdasarkan apa yang dialami oleh Budi, Anda sebagai pemilik kartu harus terus-menerus melakukan pembayaran tagihan kartu kredit dengan minimum payment selama bertahun-tahun jika ingin melunasinya. Belum lagi, saat ingin fokus dalam melunasi tagihan kartu kredit dengan minimum payment, Anda juga tidak bisa memanfaatkan kartu kredit tersebut untuk promo-promo menarik yang seharusnya dapat memberikannya keuntungan. Semakin kartu tersebut digunakan maka hanya akan membebani Anda untuk melunasi sisa utang yang masih berjalan.

Jika memang Anda sudah terlanjur melakukan pembayaran minimum payment kartu kredit, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:  

Berhenti Menggunakan Kartu Kredit dan Kurangi Pengeluaran

Jika memang Anda mulai melakukan pembayaran tagihan kartu kredit dengan minimum payment, maka inilah saatnya untuk menghentikan pemakaian kartu kredit. Hal ini berguna untuk meminimalisir tingginya tagihan yang terakumulasi. Bayangkan saja, jika untuk membayar tagihan bulan ini saja Anda sudah merasa kesulitan, apalagi jika harus diakumulasikan dengan tagihan-tagihan baru. Belum lagi adanya bunga yang dikenakan dalam keterlambatan pembayaran, tentu saja akan membuat Anda akan semakin kesulitan untuk melunasi. 

Tidak hanya harus berhenti menggunakan kartu kredit, Anda juga harus dengan aktif mengurangi pengeluaran. Cobalah untuk meninjau kembali pengeluaran bulanan yang sering Anda lakukan. Lihat lagi mana saja jenis pengeluaran yang harus dipangkas, perhatikan lagi pengeluaran rumah tangga apa saja yang harus lebih dihemat agar dapat membantu menekan pengeluaran. Memangkas pengeluaran bisa dilakukan dari hal-hal yang paling sederhana, misalnya jika Anda terbiasa berpergian dengan taksi online, cobalah menggantinya dengan ojek online maupun opsi transportasi umum lain saat berpergian. Jika terbiasa berbelanja di pasar modern yang harganya lebih mahal, tidak ada salahnya untuk mulai beralih ke pasar tradisional terdekat yang menawarkan harga jauh lebih murah.

Tidak ketinggalan, saat akan memangkas pengeluaran cobalah untuk perhatikan juga pengeluaran apa saja yang tetap harus dilakukan secara teratur. Bukan bermaksud untuk semakin menambah pengeluaran, hanya saja hal ini perlu dilakukan agar nantinya tidak semakin membebani pengeluaran esktra di kemudian hari. Pengeluaran yang harus tetap dibayar secara teratur meskipun sedang memangkas pengeluaran misalnya asuransi  kesehatan, maupun asuransi lain. Saat sedang jatuh sakit, biaya premi yang Anda bayarkan setiap bulannya dapat berbuah baik, sehingga Anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan.

Gunakan Tabungan yang Tersedia

Jika memang terpaksa dan tidak tertutup kemungkinan, cobalah untuk menggunakan sumber dana lain untuk mulai melunasi seluruh tagihan kartu kredit secara tepat waktu. Salah satu opsi yang bisa Anda manfaatkan adalah rekening tabungan khusus menabung. Meskipun terpaksa, namun di saat darurat seperti ini uang yang tersimpan di rekening tabungan dapat membantu membebaskan Anda dari tagihan kartu kredit. Hal ini mengingat bunga kartu kredit yang cukup tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan. Pada dasarnya, jika memang utang kartu kredit Anda cukup tinggi dan belum melakukan pembayaran dengan penuh, ada baiknya untuk menggunakan tabungan.

Memanfaatkan Dana Darurat

Sumber dana lain yang bisa digunakan untuk membayar tagihan kartu kredit adalah dengan dana darurat yang sudah disimpan dalam beberapa waktu terakhir. Jika Anda menabung dengan cukup teratur, tentunya Anda pasti sudah menyisihkan dana darurat setiap bulannya. Seperti dilansir dari Liputan6.com, pakar keuangan Safir Senduk mengungkapkan bahwa sebaiknya setiap bulan Anda menyisihkan minimal 10% dari gaji yang didapatkan. Di sisi lain, jika risiko pekerjaan semakin besar seperti bekerja sebagai seorang freelancer, profesional, penyanyi, perbesar dana cadangan 6-9 bulan pengeluaran, tetapi jika Anda seorang pengusaha setidaknya siapkan dana sebesar 9-12 bulan pengeluaran. 

Dana darurat bisa dikumpulkan dengan menggunakan tabungan berencana yang otomatis melakukan auto debet setiap bulan dari rekening transaksi Anda. Cara lain untuk mengumpulkan dana darurat sebagai cara melunasi utang dengan cepat adalah dengan menagih orang-orang yang masih berutang pada Anda. Biasanya jumlah piutang yang Anda miliki bisa sangat membantu Anda untuk mengumpulkan dana membayar utang. 

Minta Bantuan Keluarga atau Teman Terdekat

Jika memang sudah terpaksa, Anda juga melakukan pembayaran dengan menggunakan bantuan dari keluarga maupun teman terdekat. Tentu saja diperlukan komitmen besar jika Anda memilih untuk melakukan opsi yang satu ini.  Pinjaman dari keluarga atau teman terdekat memang biasanya tidak disertai dengan bunga, dan cenderung lebih meringankan. Namun begitu, Anda harus mengembalikan uang tersebut sesuai dengan kesepakatan yang dibuat, agar tali silaturahmi yang telah terjalin tetap baik tanpa muncul konflik baru akibat pinjaman tersebut. 

Cari Cara Lain Agar Bisa Mendapatkan Keringanan dalam Melunasi Tagihan Kartu Kredit

Jika Anda menggunakan minimum payment dengan alasan karena tidak mampu melunasi secara penuh, ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Cara tersebut adalah dengan mengikuti program keringanan dari bank. Cara ini tentunya lebih baik daripada terus-menerus melakukan pembayaran dengan minimum payment, yang tidak jauh berbeda dengan menunda penunggakan kartu. Anda dapat mengikuti program keringanan agar dapat mendapatkan potongan dalam membayar tagihan kartu kredit. 

Program Keringanan untuk Melunasi Tagihan Kartu Kredit

Seperti yang sudah dijelaskan, ada cara lain yang bisa Anda gunakan untuk melunasi tagihan kartu kredit yang terus membengkak, yakni dengan mengikuti program keringanan. Seringkali ditemui bahwa membayar tagihan dengan minimum payment dilakukan karena ketidakmampuan membayar dari pemilik kartu. Beberapa alasan utama penyebab seseorang terlilit utang misalnya, kehilangan tulang punggung keluarga, kehilangan pekerjaan (perusahaan tempatnya bekerja melakukan pengurangan karyawan), tertimpa musibah, atau bisnis yang mengalami kebangkrutan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa memanfaatkan 3 jenis program bank yang dapat meringankan beban Anda dalam melunasi utang yang masih berjalan:

Potongan / Diskon dalam Satu Kali Bayar

Jenis program keringanan yang satu ini memungkinkan nasabah agar total utangnya berkurang menjadi lebih kecil. Sesuai dengan namanya, walaupun nasabah mendapatkan diskon dalam utangnya (umumnya 20-50%), mereka harus langsung membayar dalam satu kali bayar. Dalam beberapa kasus, program keringanan satu ini dapat memberikan pemilik kartu potongan diskon sampai 70%. Jadi, Anda tidak perlu menunggu sampai bertahun-tahun untuk melunasi utang, dan tentunya disertai dengan total potongan lebih besar.

Cicilan yang Diperpanjang dengan Bunga Rendah 

Berbeda dengan program diskon dalam satu kali bayar, program satu ini cocok bagi Anda yang secara finansial lebih minim. Singkatnya, nasabah yang memiliki tunggakan kartu kredit atau tunggakan KTA dapat memperpanjang tenor cicilannya agar menjadi lebih ringan, bunga yang didapat pun lebih rendah daripada bunga yang berlaku pada umumnya. Jika bunga normal yang berjalan saat ini berada di kisaran 2,25%, maka ada kemungkinan untuk mendapatkan bunga sebesar 0-2% saja.

Diskon Cicilan 

Lain lagi dengan program yang satu ini, jenis program ini merupakan gabungan dari dua jenis program di atas, yakni nasabah mendapatkan potongan lalu sisa pembayarannya dapat dilakukan dengan cicilan. Bank juga akan melihat kondisi yang dialami nasabah terlebih dahulu. Jika nasabah memiliki kondisi pendukung yang membuatnya semakin sulit untuk melunasi utang, maka kemungkinan besar mereka bisa mendapatkan program ini (dengan catatan bank yang bersangkutan memiliki program tersebut).

Untuk mendapatkan program keringanan seperti tiga pilihan di atas, Anda bisa meminta bantuan dari perusahaan yang menyediakan jasa program manajemen utang. Perusahaan yang menyediakan program manajemen utang seperti ini biasanya memiliki tim berpengalaman yang profesional dalam membantu Anda untuk menyusun strategi dalam melunasi utang. Belum lagi jika Anda memiliki beberapa utang di berbagai bank sekaligus, tentunya perusahaan yang menyediakan program manajemen utang dapat membantu Anda dalam menyusun strategi dan memutuskan jenis tunggakan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu sesuai dengan kondisi finansial yang Anda miliki. 

Salah satu kelebihan menggunakan perusahaan yang menyediakan program manajemen utang untuk mengatasi masalah utang kartu kredit Anda adalah Anda dapat berfokus untuk mencari dana untuk melunasi utang. Di saat inilah konsultan dari perusahaan yang menyediakan program manajemen utang berperan untuk membantu Anda dalam mendapatkan keringanan terbaik, sehingga Anda mampu melunasi sisa utang, tanpa perlu melakukan pembayaran tagihan kartu kredit dengan minimum payment secara terus menerus. Salah satu perusahaan yang bisa Anda manfaatkan adalah amalan. 


Referensi: InvestopediaOkezoneLiputan 6

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang