Tips Bekerja #DiRumahAja dengan Anak dan Tetap Seimbang

Nurwahid Najmu

Virus Corona membuat segala situasi berubah, baik dalam lingkup sosial, juga dalam hal bekerja. Dalam lingkup sosial, di waktu yang genting seperti sekarang ini, masyarakat diminta untuk melakukan yang disebut “social distancing” atau dapat diartikan sebagai upaya membatasi interaksi yang menimbulkan kontak atau sentuhan. Hal ini tentu dapat menimbulkan beberapa masalah terutama bagi orang-orang yang terbiasa berinteraksi secara langsung dan dengan jarak yang dekat.

Sementara bagi orang tua yang bekerja, skema work from home atau bekerja di rumah menghadapkan mereka dengan pilihan yang rumit, antara menyeimbangkan urusan kerja dan urusan rumah. Ada beberapa tips atau cara yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan urusan rumah tangga dan pekerjaan.

Dilansir dari situs World Economic Forum, terdapat lima tips yang dapat dilakukan dalam masa work from home dengan anak di sekitar kita.


Diskusi Nilai dalam Keluarga

Momen seperti ini memberikan kita kesempatan untuk menguatkan dan mengekspresikan diri kita sebagai individu dan juga bagian dari keluarga. Dalam pekerjaan dan keluarga, kita dapat berdiskusi secara mendalam tentang apa tujuan dan hal yang terpenting bagi kita.

Di tempat kerja, hal ini dapat dilakukan dengan cara memastikan agar nilai organisasi sejalan dengan keputusan work from home. Sebagai orang tua, Anda juga dapat membicarakan mengenai orang-orang yang rentan dalam keluarga dan juga permintaan untuk mengurus anak berhubung juga kegiatan sekolah dilakukan secara online.

Hal ini juga dapat dilakukan dalam obrolan keluarga dengan cara berdiskusi dengan anak mengenai identifikasi nilai-nilai bagi keluarga.


Menyelaraskan Pandangan

Seringkali kita membuat keputusan berdasarkan asumsi karena keharusan mengambil keputusan yang cepat. Terkadang, keputusan yang kita ambil bukanlah apa yang orang lain harapkan.

Oleh karena itu, sekarang waktunya untuk memastikan bahwa pandangan dan keputusan yang kita ambil sudah sejalan. Sebagai contoh, kita bisa tanya ke atasan atau manajer kita mengenai pandangan kita dan pastikan bahwa hal itu sudah cocok dengan apa yang mereka harapkan.

Kemudian, sampaikan harapan dan kebutuhan anda, apa yang anda harapkan dari mereka? Tidak hanya di dunia kerja saja, hal ini tentu bermanfaat ketika kita kerja di rumah. Pastikan bahwa harapan anak sudah sejalan dengan keputusan yang kita ambil.


Hilangkan Perfeksionisme

Sebagai orang tua, seringkali perfeksionisme adalah hal yang dikedepankan. Pandangan bahwa semua harus sempurna, baik di rumah maupun di tempat kerja selalu dijunjung tinggi.

Cobalah untuk melonggarkan pandangan tersebut. Bisa jadi rumah dalam keadaan yang kurang tertata saat kita video call atau anak memberikan waktu pengawasan lebih pada anak. Bawa perilaku ini dalam pekerjaan, sebagai contoh coba pikirkan ulang ekspektasi Anda terhadap pekerja yang melapor pada Anda.


Jaga Hubungan

Pembatasan sosial bukan berarti menghilangkan menghilangkan rasa kemasyarakatan dan saling mendukung kita. Bagi orang tua karir yang beruntung untuk bekerja di rumah atau dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam keadaan cuti, kita dapat membantu mereka yang rentan (khususnya lansia).

Meskipun social distancing penting, cobalah untuk mencari cara untuk menghilangkan perasaan terisolasi. Sebagai contoh, beberapa organisasi keagamaan menampilkan dan mengadakan kegiatan keagamaan secara online dan melalui media massa (seperti streaming misa, ceramah di TV). Pembatasan gerak sosial bukan berarti kita menghilangkan perasaan sosial kita.


Berinovasi dan Mengulanginya

Di waktu yang yang genting seperti ini, menjadi kreatif sangatlah penting agar kita dapat memenuhi berbagai macam permintaan (khususnya permintaan di dunia kerja dan juga keluarga).

Kebiasaan terdahulu mungkin saja tidak cocok dengan kondisi sekarang, maka cobalah hal yang berbeda. Coba ubah tempat, waktu dan cara bekerja agar nyaman, kondusif dan efektif. Ajaklah anak untuk mengekspresikan kreativitasnya.

Kuncinya bukan hanya ingin mencoba hal yang baru, tapi juga mengulangi dengan pengembangan jika cara tersebut belum berhasil. Berharap bahwa anda akan berinovasi, menguji, dan mengulanginya lagi jika tidak sesuai dengan ekspektasi dalam masa karantina mandiri Anda.

People photo created by tirachardz - www.freepik.com

 

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang