Waspadai Bahaya Bubble Tea untuk Keuangan Anda
Intan Syafira
Siapa di dunia ini yang tidak kenal dengan Bubble Tea? Minuman kekinian yang identik dengan Boba ini memang selalu jadi idaman anak-anak muda, terutama di wilayah Asia. Pertama muncul di Taiwan pada tahun 1980an, minuman Bubble Tea dengan cepat meraih popularitas di Cina, Asia, hingga ke Amerika Serikat. Beragam brand dan variasi dari minuman ini pun terus bermunculan, dengan harga yang bervariasi pula.
Belakangan ini mulai muncul keresahan terhadap efek buruk minuman ini untuk kesehatan penikmatnya. Tapi tahukah Anda, membeli dan mengkonsumsi Bubble Tea terlalu banyak juga bisa berpengaruh buruk ke keuangan pribadi Anda lho.
Demam Bubble Tea di Indonesia
Popularitas Bubble Tea di Indonesia dan Asia Tenggara melejit pesat di thun 2018. Dilansir dari Grab, jumlah penikmat Bubble Tea meningkat hingga 12.000%, dengan rata-rata masyarakat Asia Tenggara mengkonsumsi 4 gelas tiap bulannya. Masyarakat di wilayah Indonesia sendiri diprediksi mengkonsumsi 3 gelas Bubble Tea tiap bulannya.
Foto: Dok. Grab
Menyusul popularitas tersebut, berbagai brand dan ragam minuman ini pun semakin banyak bermunculan, tentunya dengan harga yang bervariasi juga. Saat ini, segelas minuman Bubble Tea dapat kamu teguk dengan harga belasan ribu hingga puluhan ribu rupiah. Harga tentunya bergantung pada merek dan varian yang kamu pilih.
Ketagihan Hingga Bikin Boros
Untuk kebanyakan orang, harga minuman bubble tea memang masih terjangkau. Selain itu, keinginan mereka untuk mencoba jenis minuman baru menjadi rutinitas yang kerap kali dianggap enteng. Coba bayangkan jika setiap bulannya kamu membeli 3 gelas Bubble Tea dengan harga 25 ribu rupiah. Itu artinya kamu dapat menghabiskan uang sebesar 75 ribu rupiah hanya untuk jajan Bubble Tea.
Lantas bagaimana jika kamu membeli lebih banyak dari itu? Atau bagaimana juka kamu membeli dengan harga yang lebih mahal? Tentu pengeluaranmu akan semakin membengkak. Padahal pengeluaran untuk minuman Bubble Tea ini bisa kamu manfaatkan untuk hal-hal yang lebih primer seperti makan besar, membeli bensin, atau membeli pulsa listrik dan telepon.
Kurangi Konsumsi Bubble Tea Mulai Sekarang
Walau anda tidak harus berhenti membeli dan meminum Bubble Tea sama sekali, Anda tetap harus mulai mengurangi frekuensinya. Hal ini tidak hanya akan membawa manfaat positif pada keuangan Anda, tapi juga pada kesehatan Anda. Lambat laun, Anda juga akan melihat pengaruh besar pada keuangan Anda dari mengubah kebiasaan ini. Anda juga dapat mencoba mencari alternatif minuman lain untuk menggantikan Bubble Tea, atau mencoba membuatnya sendiri di rumah agar lebih hemat.
Makanan ringan dan jajanan merupakan pembelian impulsif yang kerap sulit untuk dihindari. Harganya yang terlihat murah dapat dengan mudah menggunung menjadi beban yang besar dengan frekuensi pembelian yang banyak dan terus menerus. Mari perhatikan pengeluaran Anda lebih baik dan biasakan diri untuk menabung.
Jika Anda kesulitan membayar tagihan kartu kredit akibat pengeluaran Anda yang terus membengkak, klik tombol dibawah untuk berkonsultasi gratis dengan tim amalan.