5 Mitos & Fakta tentang Utang yang Wajib Anda Ketahui

Finley Susanto

Begitu banyak perbincangan mengenai utang, membuat banyak mitos dan fakta tentang utang bermunculan. Sebut saja, mitos yang mengatakan bahwa utang selalu bersifat negatif dan tidak menguntungkan. Faktanya, utang sendiri ada dua jenis, yakni yang bersifat produktif dan konsumtif. Utang produktif berarti utang yang nilainya selalu bertumbuh dari waktu ke waktu. Jenis utang ini membantu Anda untuk menghasilkan uang dan membantu untuk berinvestasi, misalnya jika Anda seorang desainer grafis yang mencicil laptop serta kamera mirrorless untuk keperluan pekerjaan. Jika dilihat sekilas memang terkesan mahal dan menghamburkan uang, namun jika utang tersebut bisa membantu Anda untuk menghasilkan uang lebih banyak, lewat pekerjaan freelance misalnya, tentu saja hal tersebut tidak sia-sia.

Berbeda halnya jika Anda menggunakan utang untuk suatu hal yang sia-sia. Misalnya, Anda berbelanja tanpaMitos dan fakta tentang utang.jpg kontrol dan membeli kamera baru hanya karena seluruh teman Anda membeli kamera baru. Tidak ada nilai yang bisa bertumbuh dari pembelian smartphone tersebut jika fiturnya tidak dapat digunakan untuk menambah penghasilan. Jadi, mitos utang yang selalu bersifat negatif salah, ya! Sifat utang ditentukan oleh para peminjamnya. Berikut beberapa mitos & fakta tentang utang lainnya yang wajib Anda ketahui. 

Mitos 1: Utang Bisa Dilunasi dengan Pemutihan 

Mitos tentang utang yang pertama adalah kepercayaan bahwa utang bisa dilunasi hanya dengan melakukan pemutihan saja. Pemutihan merupakan sebuah metode yang dipercaya, bisa membebas-tugaskan seseorang dari kewajiban membayar utang. Sayangnya, metode yang sering dijanjikan ini tidak pernah ada. Pada dasarnya, satu-satunya cara terbebas dari utang hanyalah dengan melunasi utang tersebut ke pihak bank. Janji seperti ini bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk penipuan, sebab nasabah yang sedang terjerat utang seringkali membayar biaya lebih kepada oknum yang melakukan penipuan. Kenyataannya, utang tersebut tetap masih menumpuk dan tidak dibersihkan sama sekali. 

Mitos 2: Asuransi Kartu Kredit = Tidak Perlu Membayar Utang

asuransi kartu kredit.jpgAda yang beranggapan bahwa asuransi kartu kredit bisa menjadi jalan keluar bila tidak lagi mampu membayar utang. Fakta tentang utang yang harus Anda ketahui pada mitos ini adalah Anda harus mengecek ulang apakah kartu kredit yang Anda miliki memang sudah dilengkapi dengan fasilitas asuransi kartu kredit/tidak. Biasanya jika memang sudah dilengkapi asuransi, Anda akan dikenakan biaya premi asuransi setiap bulannya. Jika sudah dilengkapi asuransi kartu kredit, Anda pun juga harus melihat lagi ketentuan perlindungan dari asuransi tersebut. Biasanya asuransi kartu kredit baru bisa berlaku jika pemilik kartu kartu kredit tertimpa musibah yang membuatnya meninggal dunia atau cacat permanen. Maka dari itu, jika kondisi Anda tidak termasuk dalam kedua hal tersebut, maka Anda akan tetap diwajibkan untuk membayar utang yang masih berjalan. (Baca juga: Lakukan 3 Hal Ini untuk Melunasi Warisan Utang Keluarga yang Meninggal)

Mitos 3: Minimum Payment Membantu Meringankan Utang Saya

Definisi minimum payment adalah pembayaran untuk tagihan kartu kredit dengan hanya (rata-rata) 10% dari total tunggakan + tagihan yang masih belum lunas di bulan sebelumnya (jika ada). Banyak yang menggunakan opsi pembayaran ini agar mereka dapat menunda pembayaran utang dan membuat utang menjadi lebih ringan. Padahal tidak juga, sebab dengan melakukan minimum payment, Anda hanya menimbun utang saja tanpa melunasi utang tersebut. Hal ini juga mengingat bunga pada tagihan akan terus terakumulasi dan menimbun utang. Minimum payment sering dijadikan pilihan karena orang-orang enggan memiliki utang tertunggak dan malas berhadapan dengan debt collector, padahal menunda pembayaran dengan minimum payment juga tidak akan membantu mereka terbebas dari utang. 

Mitos 4: Pindah ke Luar Kota / Luar Negeri Bisa Menyelesaikan Masalah Utang 

3 Dampak Jika Pindah ke Luar Negeri dan Masih Memiliki Tunggakan.jpgSalah satu jalan yang dilakukan adalah dengan kabur ke luar kota atau ke luar negeri agar tidak dikejar oleh debt collector dari bank lokal. Mitos tentang utang yang satu ini tentu saja salah, Anda memang bisa terhindar dari kejaran debt collector, namun pihak bank akan tetap mendatangi alamat penagihan kartu kredit Anda maupun alamat kontak darurat Anda. Tentu saja keluarga atau siapapun yang tertera dalam kontak darurat tersebut bisa merasa terganggu karena harus dihubungi setiap hari untuk hal yang bukan tanggung jawabnya sama sekali. Hal ini tentu saja sangat merugikan dan bisa menimbulkan risiko bagi hubungan Anda dengan orang tersebut.   

Mitos 5: Tidak ada Jalan Keluar untuk Mengatasi Jeratan Utang 

Faktanya, satu-satunya jalan agar bisa terbebas dari jeratan utang adalah dengan melunasi utang tersebut, hanya saja ada jalan keluar lain yang bisa Anda lakukan agar bisa terbebas utang dengan cara yang lebih ringan. Anda bisa mengikuti program keringanan agar utang mendapatkan keringanan, seperti: potongan utnag dalam satu kali bayar, cicilan berbungan rendah dengan tenor diperpanjang, maupun gabungan keduanya. 

Keringanan tersebut bisa Anda dapatkan misalnya dengan melakukan konsultasi dari perusahaan penyedia program manajemen utang seperti amalan. Perusahaan seperti ini bisa memberikan Anda strategi terbaik dalam melunasi utang, dan membantu Anda dalam memutuskan utang mana yang harus diselesaikan terlebih dulu, serta cara mengelola keuangan agar Anda bisa cepat terbebas dari utang. 

amalan international merupakan perusahaan jasa profesional berbasis teknologi pertama di Indonesia, yang menyediakan program manajemen utang. Program ini dirancang agar konsumen yang terlilit utang, memiliki kemampuan untuk mengendalikan keuangan mereka kembali. amalan indonesia membantu klien melalui program manajemen utang, yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan yang berbeda bagi setiap klien. Program ini merupakan kombinasi dari edukasi mengenai berbagai peluang untuk meningkatkan pendapatan dan menekan pengeluaran, serta melakukan proses negosiasi terhadap persyaratan utang bank yang ada hingga mencapai jumlah pembayaran yang sesuai dengan kemampuan. Kantor pusat amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 oleh tim pendiri yang memiliki pengalaman kolektif di bidang keuangan termasuk penyelesaian utang selama lebih dari dua dekade. amalan menjadikan Indonesia sebagai pusat operasi sekaligus merupakan cetak biru bagi rencana pengembangan perusahaan ke negara ASEAN lainnya. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK. amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman. Program manajemen utang amalan memanfaatkan teknologi dan data yang sah agar klien amalan bisa keluar dari jerat utang dengan lebih cepat, membayar bunga dan penalti yang lebih rendah. Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan. Kantor amalan indonesia didirikan di Jakarta pada tahun 2015 dan telah berhasil membangun tim yang terdiri dari ahli restrukturisasi dan ahli IT dengan pengalaman puluhan tahun. Sejak Juli 2016, amalan indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

Daftar Sekarang